Selasa, Agustus 28, 2012

KELIMUTU_

       Hari masih gelap. Jam dinding menunjukan tepat pukul 3 dini hari. Saya membasahkan muka dengan air yang masih dingin yang diisi di gentog berwarna biru di kamar mandi. Setelah menggunakan jaket coklat muda kekuningan dengan celana jins warna biru pudar khas awul-awul Jogja serta sepatu converse hitam model classic saya pun bergegas memanaskan mesin motor Honda spacy yang akan saya kendarai. Tapi saat ini saya tidak berada di Jogja tapi di Flores. Maumere adalah kota kecil di pinggir pantai_laut Flores, di bagian tengah dari pulau Flores.
       Pukul 03.30 saya tancap gas melewati pusat kota kecil tersebut.Sepi. 10 menit belum berlalu saya sudah melewati batas kota tersebut menuju arah barat pulau Flores. Tujuan saya kali ini ke sebuah Gunung dengan tinggi 1600mdpl. Ya, Kelimutu. Keindahan alam gunung dan danau 3 warnanya yang membawa saya pagi-pagi buta kesana. Dingin dan angin yang kencang saat pertama kali sampai ke kota bahkan pulau ini tetap menemani saya kali ini. Jalan berkelok tajam yang lebarnya tidak mencapai kurang lebih 4 meter harus ditaklukan. Jalan yang dilalui rawan longsor dan di beberapa titik jalannya menyempit karena terjadi longsor.Jalan tersebut juga berlumpur dan berair karena memang letaknya di daerah perbukitan yang masih sering di guyur hujan. Berbeda dengan wilayah flores pada umumnya yang dipenuhi padang rumput yang diselingi pepohonan.
       Setelah menempuh perjalanan selama 4 jam lebih akhirnya saya pun tiba di pintu masuk Taman Nasional Kelimutu dimana terdapat gunung dan danau  Kelimutu. Dingin. Suhu yang mencapai 12 derajat membuat telapak tangan saya sempat mati rasa.

       Taman Nasional Kelimutu(5356,50 ha) ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No.679/Kpts-II/1997 tanggal 10 Oktober 1997 terletak 60 km ke arah timur Laut KotaEnde atau terletak di antara 8048'21" - 8048'24" Lintang Selatan (LS)dan 121044'21" - 121050'15" Bujur Timur (BT).  Secara administratif merupakan bagian dari wilayah Kabupaten EndeProvinsi Nusa Tenggara Timur.    Terdapat keindahan alam yang luar biasa berupa fenomena alam yang tidak ada kembarannya di Muka Bumi yakni Tiga Danau Kawah yang selalu berubah warna. Keajaiban alam ini dibangunoleh aktivitas geologi gunung Kelimutu (1.690 m dpl) itu sendiri. Kelimutu memiliki iklim tropis yang relatif stabil dengan curah hujan berkisar antara1.651 s.d. 3.363 mm per tahun dimana musim hujan jatuh pada bulan Desember s.d.Maret dan bulan-bulan terkering terjadi pada bulan Oktober s.d. Nopember. Suhuudara berkisar antara 25,5° - 31° celcius dengan suhu minimum mencapai 11,6°celcius yang terjadi pada bulan Juli - Agustus. Pada musim hujan semua tumbuhan berwarna hijau subur dan pada musim kering terutama pada bulan Oktober danNopember banyak tumbuhan yang meluruhkan daun. Kondisi tanah dan iklim sangat berpengaruh langsung terhadap flora dan fauna yang ada disini.

       Hasil inventarisasi flora pohon oleh BTN Kelimutu dan LIPI (2007-2008) diketahui bahwa terdapat 100 jenis pohon yang terkelompok dalam 41 suku. Suku yang memiliki jenis terbanyak adalah Euphorbiaceaeberjumlah 12 jenis, Moraceae berjumlah 8 jenis, Lauraceaeberjumlah 7 jenis, Fabaceae danMyrtaceae masing-masing berjumlah 6 jenis, Meliaceae danSapindaceae masing-masingberjumlah 5 jenis, Arecaceae berjumlah 4 jenis, Actinidiaceae dan Ulmaceae masing-masing berjumlah 3 jenis,Podocarpaceae,Rutaceae, Myrsinaceae, Melastomataceae, Ericaceae, Rubiaceae, Theaceae, Apocynaceae, Araliaceae dan Elaeocarpaceae masing-masing berjumlah 2jenis dan 21 suku yang lain masing-masing memiliki 1 jenis.

Jumat, Agustus 24, 2012

DIRGAHAYU INDONESIA.

take        : Saturday, ‎April ‎14, ‎2012, ‏‎4:48:24 PM 
by           : Bernard Lazar
talent      : Melanie Subono
Location  : Alun-Alun Selatan Yogyakarta
#VOTE

Kepribadian Berdasarkan Selera Musik




Selera musik dan tipe kepribadian ternyata berkaitan sangat erat. Berdasarkan suatu riset berskala dunia, musik favorit bisa jadi merupakan cermin kepribadian diri Anda. Penelitian ilmiah tentang hubungan selera musik dengan kepribadian dilakukan Professor Adrian North dari Heriot-Watt University. Dengan melibatkan puluhan ribu orang di seluruh dunia, ia mengklaim risetnya sebagai penelitian terbesar untuk jenis riset serupa yang pernah dilakukan sebelumnya.
Kepada BBC, North menggambarkan risetnya ini sebagai suatu hal yang mengejutkan dan signifikan. "Kami selalu menduga adanya hubungan antara selera musik dan kepribadian. Ini adalah untuk pertamakalinya bahwa kami telah berhasil menelitinya dalam detil yang nyata. Belum pernah ada satu pun yang meneliti dengan skala seperti ini sebelumnya," tegasnya.

Hasil temuan paling menarik dari riset North adalah adanya kemiripan antara penggila musik klasik dan heavy metal. "Salah satu yang paling mengejutkan adalah adanya kesamaan antara penggemar musik klasik dan heavy metal. Mereka sama-sama kreatif, tenang tetapi tidak outgoing," ungkapnya. North juga menyatakan riset ini akan sangat berguna bagi kepentingan marketing. "Jika Anda memahami selera musik seseorang, maka Anda akan dapat mengatakan seperti pada pribadinya, siapa dan menjual apa," tambahnya.
Dalam risetnya, North meminta lebih dari 36.000 partisipan dari seluruh dunia untuk merata-ratakan 104 jenis musik. Mereka juga ditanya mengenai aspek kepribadian. Riset ini masih akan berlanjut dan Prof North, yang juga Dekan Fakultas Psikologi Heriot-Watt University, berencana melibatkan partisipan untuk ikut ambil bagian mengisi kuisioner singkat secara online.

Dan berikut adalah beberapa musik yang dapat menunjukkan kepribadian:




Percaya Diri Tinggi


Pekerja Keras


Kreatif


Outgoing


Gentle


Tenang


BLUES


Ya





Ya


Ya


Ya


Ya


JAZZ


Ya





Ya


Ya





Ya


CLASSIC


Ya





Ya








Ya


RAP


Ya








Ya








OPERA


Ya





Ya





Ya





COUNTRY





Ya





Ya








REGGAE


Ya


Tidak


Ya


Ya


Ya


Ya


DANCE








Ya


Ya


Tidak





INDIE


Tidak


Tidak


Ya





Tidak





ROCK


Tidak


Tidak


Ya


Tidak


Ya


Ya


POP


Ya


Ya


Tidak


Ya


Ya


Tidak


SOUL


Ya





Ya


Ya


Ya


Ya


BOLLYWOOD








Ya


Ya






50 Gitaris Paling Dipuja Sepanjang Masa


Majalah spesialis heavy metal dan classic rock terbitan Brazil, Roadie Crew, baru-baru ini merilis polling “Gitaris Paling Digemari Sepanjang Masa”. Yang ultra menarik, pemungutan suara tersebut melibatkan 330 gitaris yang sebagian diantaranya — baik mantan personel atau anggota aktif — berasal dari kontingen cadas ternama lawas macam Blue Ɩyster Cult, Dio, Girlschool, Guns ‘N Roses, Helloween, Kiss, Manowar, Nazareth, Scorpions, Twisted Sister, Ten Years After; maupun dari kongsi metal mutakhir seperti Arch Enemy, Children of Bodom, Nightwish, Opeth, dll. Dengan kapasitas pemilih sedemikian rupa tentu polling ini bisa disebut amat kredibel, sangat pas untuk jadi salah satu acuan signifikan.
Berikut urutan lengkapnya:

01. Jimi Hendrix
02. Eddie Van Halen
03. Yngwie J. Malmsteen
04. Randy Rhoads
05. Ritchie Blackmore
06. Jimmy Page
07. Tony Iommi
08. Steve Vai
09. Jeff Beck
10. Michael Schenker

11. David Gilmour
12. Dimebag Darrell
13. Allan Holdsworth
14. Uli Jon Roth
15. Angus Young
16. James Hetfield
17. Brian May
18. Marty Friedman
19. Joe Satriani
20. Jason Becker
21. Gary Moore

22. Paul Gilbert
23. Eric Clapton
24. Al Di Meola
25. Zakk Wylde
26. John McLaughlin
27. John Petrucci
28. Adrian Smith
29. Steve Morse
30. Stevie Ray Vaughan
31. Slash
32. Kirk Hammett
33. Robert Fripp
34. Alex Lifeson
35. Chuck Schuldiner
36. Ace Frehley
37. George Lynch
38. Dave Murray
39. Glenn Tipton
40. Neal Schon

41. Eric Johnson
42. Trey Azagthoth
43. K.K. Downing
44. Andy LaRocque
45. Malcolm Young
46. Django Reinhardt
47. Jeff Loomis
48. Steve Lukather
49. John Sykes
50. Denis “Piggy” D’Amour

HAIL EDANE !.


EdanE adalah grup musik beraliran hard rock dan heavy metal Indonesia asal Jakarta yang mulai berkarya sejak tahun 1991. EdanE dikenal dengan permainan gitar edan dari Eet Sjahranie, personil motornya yang pernah sepanggung dengan musikus-musikus legendaris Indonesia seperti God Bless, Iwan Fals, dan Sawung Jabo.

Nama EdanE berasal dari singkatan nama Eet Sjahranie dan Ecky Lamoh, yang akhirnya menjadi E dan E. Saat terbentuk tahun 1991, EdanE terdiri atas Eet Sjahranie (gitar), Ecky Lamoh (vokal), Iwan Xaverius (bass), dan Fajar Satriatama (drum).


Setelah ikut bersama EdanE dalam merilis album pertama, "The Beast" (1992), Ecky sebagai vokalis meninggalkan EdanE, namun EdanE tak berganti nama. Heri Batara (Ucok) masuk untuk menggantikan Ecky, Heri Batara menjadi vokalis utama dalam dua album Edane, "Jabrik" dan "Borneo" - namun dalam pengerjaan album "Borneo" Heri Batara sempat sakit dan digantikan oleh "Fatah Mardiko" untuk beberapa lagu dalam album tersebut. Setelah dua album tersebut,posisi Heri Batara diambil alih oleh Trison Manurung, mantan vokalis band Roxx.


Pada pertengahan tahun 2003, EdanE kembali mengalami pergantian vokalis, pada 9 Juli 2003 Trison mengundurkan diri dari EdanE, yang diikuti berita simpang siur mengenai pengunduran dirinya. Setelah Trison mengundurkan diri, EdanE mendapatkan vokalis baru, mantan anggota Razzle Band yaitu Robby Matulandi, yang biasa membawakan lagu-lagu dari Guns n Roses, grup musik rock asal Amerika Serikat. Dengan hadirnya Robby sebagai vokalis, EdanE kembali mengusung musik beraliran hard rock dengan menonjolkan kemampuan individual masing-masing personilnya di album mereka.


Menurut Eet Sjahranie, pergantian vokalis ini sering terjadi karena sejak pembuatan album Borneo, di antara personel EdanE terdapat ketidakseimbangan dalam hal memenuhi tuntutan musik EdanE.


EdanE telah merilis tujuh album, antara lain The Beast (1992), Jabrik (1994), Borneo (1996), 9299 (1999), 170 Volts (2002), Time To Rock (2005) dan Edan (2010), dimana Album 9299 (Aquarius Musikindo) merupakan kompilasi lagu baru dan lagu lama, dengan lagu "Untuk Dunia", "Dengarkan Aku", dan "Rock On" yang menjadi hit single. Lagu lama yang masuk antara lain "Jabrik", "Ikuti" dan "Borneo" yang sarat dengan unsur etnik Dayak.

Karakter musik

Aliran musik EdanE adalah hard rock, walaupun Eet lebih suka menyebutnya rock saja. Menurut Eet dan Fajar, proses penciptaan musik EdanE banyak bertolak dari rif-rif yang dimainkan di studio yang kemudian berkembang menjadi komposisi dan akhirnya lagu, inilah sebabnya penggarapan album EdanE selalu lama. Untuk satu album EdanE bisa menghabiskan lebih dari seratus shift, jumlah yang cukup banyak bagi grup musik lain.


Sejak dirintis tahun 1991, manajemen EdanE telah berpindah dari tangan ke tangan. Saat pertama terbentuk ditangani oleh Ali Akbar, kemudian pindah ke Jimmy Doto, lalu ke Aci, dan pernah pula ditangani sendiri. Saat ini manajemen EdanE dipegang oleh Heri Batara dengan Rock On Management-nya.


Group EdanE pernah menjalankan kontrak dengan Sony BMG. Setelah lepas, mereka bergabung dengan Log Management yang dipimpin oleh Log Zhelebour. Log Zhelebour telah mengenal Eet Sjahranie sejak tahun 1989, pada saat Eet masih bergabung dengan grup musik God Bless dan menelurkan album "Raksasa" (1989) dan "Apa Kabar" (1997). [wik/it1]


Berikut adalah formasi EdanE yang pernah terjadi menurut kurun waktu:


EdanE I :

• Eet Sjahranie - gitar
• Ecky Lamoh - vokal
• Iwan Xaverius - bass
• Fajar Satritama - drum

EdanE II :

• Eet Sjahranie - gitar
• Heri Batara - vokal
• Iwan Xaverius - bass
• Fajar Satritama - drum

EdanE III :

• Eet Sjahranie - gitar
• Trison Manurung - vokal
• Iwan Xaverius - bass
• Fajar Satritama - drum

EdanE IV :

• Eet Sjahranie - gitar
• Robbie Matulandi - vokal
• Iwan Xaverius - bass
• Fajar Satritama - drum

EdanE V :

• Eet Sjahranie - gitar
• Fajar Satritama - drum
• Ervin Nanzabakri - vocal
• Daeng Oktav - bass
• Hendra Zamzami - rhythm guitar