Senin, Agustus 29, 2011

Belakang Rumah.

Bali.
Pulau dengan seribu tempat yang indah .itu menurut sebagian orang baik di Indonesia maupun yang berasal dari luar negri yang sangat saya....hmm apa ya? ya pokoknya begitulah .Pulau ini pun beruntung karena menjadi tempat pilihan saya untuk melaksanakan Job training.Ini merupakan salah satu agenda besar saya dalam jenjang perkuliahan saya sebelum saya bisa mengambil tugas akhir yaitu skripsi. Damn.
Ya, di bali ,banyak yang akan anda bayangkan bila sudah berada di pulau ini. Itu mungkin untuk anda tapi untuk saya semalam sebelum berangkat ke bali tidur saya sangat tidak pulas karena selalu membayangkan bali.Hal ini sama saat saya akan mengunjungi sempuh beberapa bulan lalu dan bali saat pertama kali yaitu tahun lalu.


Saya suka pantai. 
Di bali untuk duduk di tepi pantai harganya sangat murah. tapi mahal di perjalanannya. Waktu dan tenaga akan sangat banyak dicurahkan untuk sampai ke pantai-pantai yang ada di bali.

MACET.
 itulah hal yang paling saya benci.Entah itu ke Kuta, Sanur maupun Nusa Dua. Macet selalu menyertaimu ! Hal ini yang menjadikan saya agak malas kalau diajak ke pantai. Apalagi Pantai yang sudah pernah saya kunjungi sebelumnya. Ngantuk.Satu lagi yang membuat saya kacau adalah jalan raya di bali banyak yang satu jalu, belok kanan gak boleh, belok, kiri gak boleh, lampu hijau yang bersamaan dengan yang berlawanan arah dengan anda. Astaga terus apa gunanya itu traffict light itu . brengsek !


Tapi pada hari minggu kemarin tgl 28 sept ada secuil harapan.Saya diajak untuk main ke rumah salah satu pembimbing saya di tempat saya JT. Saya pun mengiyakan dan akhirnya bertandang ke rumahnya yang sebenarnya tidak terlalu jauh dari tempat saya menginap di Bali.Setelah bercengkrama dia kemudian mengajak saya jalan-jalan untuk melihat beberapa gereja di daerah situ dengan tujuan untuk mengecek tempat untuk kebutuhan produksi salah satu program acara di TVRI tempat saya magang.Setelah tiga gereja kami kunjungi yang letaknya memang tidak berjauhan....kami tidak langsung pulang, saya juga tidak tahu akan kemana lagi kami,kami tidak menggunakan helm karena memang tempat yg kami lalui terletak dipinggiran kota denpasar,tempat saya nginap memang dipinggiran kota,jauh dari TVRI yg letaknya di pusat kota.Jalan yang kami lalui tidak terlalu luas,sepi dan lurus-lurus saja tanpa traffict light dan macet


Melewati 1 perempatan dan tiba-tiba

woowww..ini pantai !

saya tidak menduga, secepat itu, segampang itu untuk mencapai pantai..Itu seperti berdada dibelakang rumahku,Tanpa harus mengenakan Jaket dan sepatu untuk terlindung dari sengatan matahari disaat macet, saya sudah bisa sampai di pantai yang tidak kala masyur dan indah sama kuta,nusa dua maupun sanur.


Pantai Batu bolong_ Canggu

memang tidak seramai Kuta, tapi disini saya bisa lebih bisa menikmati alam ,mulai dari perjalanan dengan melewati villa-villa mungil dan asri,jalanan kecil berkelok, hamparan sawah hijau di taburi sinar mentari, kampung yang asri. dan akhirnya pantai yang punya rasa lebih.

Hmm. terimakasih sudah menunjukan pantai itu pada saya. Saya tidak perlu repot-repot kalaupun mau nongkrong di pantai. Hanya dengan pake baju kaos dan sandal jepit..,dan tentunya celana pendek saya sudah bisa sampai di pantai .!





Saya menyebutnya Pantai Belakang Rumah.